INDONESIARAYA.CO.ID – Calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka mengatakan, Indonesia berhasil menurunkan nilai impor minyak melalui energi terbarukan seperti B35 dan B40.
“Sekarang sudah terbukti dengan adanya B35 dan B40, ini sudah mampu menurunkan nilai impor minyak kita.”
“Meningkatkan nilai tambah produksi sawit di dalam negeri dan juga lebih ramah lingkungan,” ungkap Gibran.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Bank Dunia yang Sebut Sebanyak 60,3 Persen Penduduk Indonesia Tergolong Miskin, Ini Tanggapan BPS

SCROLL TO RESUME CONTENT
Gibran meyampaikan hal itu dalam sesi debat keempat Pilpres 2024 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu 21 Januari 2024
Indonesia, kata Gibran, harus terus mendorong transisi menuju energi hijau ke depannya.
Baca artikel lainnya di sini : Wajibkan Pengusaha Bantu Warga Lokal, Gibran Rakabuming Raka Janji akan Cabut IUP Tambang Nakal
Baca Juga:
Respons Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Usai Rumahnya Digeledah oleh Tim Penyidik KPK
Prabowo Cek Langsung Warga Terdampak Banjir Bekasi, Beri Dukungan Moril dan Buka Puasa Bersama
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Angkat Bicara Soal Penyidikan KPK dalam Kasus Dugaan Korupsi Bank BJB
“Kita tidak boleh lagi ketergantungan pada energi fosil. Kita dorong terus energi hijau yang berbasis bahan baku nabati.”
“Seperti yang saya katakan tadi, bioetanol, bioavtur, dan biodiesel,” kata dia.
Gibran pun mengingatkan perihal tantangan yang harus diantisipasi, yaitu mencari titik keseimbangan atau titik tengah.
Lihat juga konten video, di sini: Politisi Senior Maruarar Sirait Sebut Kalau Tak Ada Jokowi dan Prabowo, Tak Ada Contoh Kerukunan
Baca Juga:
Prabowo Subianto Imbau Harga Tiket Pesawat dan Haji Harus Turun: Rakyat Harapkan Hasil Nyata!
Pasalnya, untuk menggenjot hilirisasi industri, Indonesia juga harus tetap menjaga kelestarian lingkungan.
“Kita ingin meningkatkan produktifitas petani dan juga sektor maritim, tapi kita juga wajib menjaga keseimbangan alam.”
“Dalam pelaksanaannya tentu AMDAL itu wajib, analisa lingkungan juga wajib, sustainability report wajib juga”.
“Dan jangan sampai ada alih fungsi lahan yang sekiranya merugikan pengusaha lokal, UMKM lokal ataupun masyarakat adat setempat,” jelas Gibran.
Sementara itu, saat berbicara mengenai insentif untuk energi tebarukan di Indonesia, Gibran memberi contoh pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang terdapat di Cirata.
Untuk PLTS tersebut, kata Gibran, sejumlah insentif yang telah diterapkan mulai dari tax allowance hingga pembebasan biaya modal.
Dengan demikian, hal tersebut akan mendorong perusahaan-perusahaan untuk berinvestasi di bidang transisi energi hijau.***