APAKABARJABAR.COM – Sebanyak 96 unit rumah rusak setelah diterjang angin kencang di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (25/12/2023).
Adapun rinciannya 14 rusak berat, 2 rusak sedang dan 62 rusak ringan.
Sementara itu ada enam rumah rusak ringan setelah diterjang banjir bandang.
Jika ditotal, maka ada 102 rumah rusak akibat bencana hidrometeorologi ini.
Baca Juga:
Artis Sandra Dewi akan Hadir Lagi di Persidangan Kasus Dugaan Korupsi Tata Niaga Komoditas Timah
Tanggapi soal Deflasi yang Terjadi Selama 5 Bulan Berturut-turut, Presiden Jokowi: Coba Dicek Betul
Beberapa bangunan yang diterjang angin kencang mengalami kerusakan di bagian atap.
Baca artikel lainnya di sini : Sebanyak 2 Unit Rumah Rusak dan 7 Unit Jembatan hingga Rusak Berat, Banjir Bandang di Solok, Sumbar
Di samping itu ada bangunan yang roboh hingga rata dengan tanah, demikian laporan visual yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Di sisi lain, rumah warga yang berada di bantaran sungai mengalami kerusakan dinding belakang setelah terdampak banjir bandang.
Baca Juga:
Konflik Internal Merusak Citra Keraton Kasepuhan, Sebagai Aset Budaya Bangsa dan Pariwisata Cirebon
Puan Maharani Ditetapkan Sebagai Ketua DPR RI Periode 2024-2029 dalam Rapat Paripurna di Senayan
Ketua Umum Kadin Hasil Munaslub Anindya Bakrie Buka Peluang Arsjad Rasjid Jadi Dewan Pertimbangan
Kejadian yang diawali dengan curah hujan tinggi itu juga mengakibatkan enam warga luka ringan setelah tertimpa material bangunan.
Lihat juga konten video, di sini: Debat Cawapres 2024, Gibran Rakabuming Dorong Pendampingan UMKM hingga Mendapat ‘Offtaker’
Warga yang terluka segera mendapat perawatan intensif. Sementara untuk kejadian banjir bandang nihil korban jiwa.
Hasil kaji cepat sementara, sebanyak 82 KK/312 jiwa yang tinggal di wilayah Kecamatan Baleendah, Ciparay dan Anjasari terdampak bencana angin kencang.
Baca Juga:
Wakil Mentan Sudaryono Sebut Indonesia Pasti Bisa Wujudkan Swasembada Pangan Seperti Tiongkok
491 Rumah Terdampak Gempa Berkekuatan M5,0, Sebanyak 81 Warga Kabupaten Bandung Alami Luka-luka
Sedangkan banjir bandang terjadi di Kecamatan Dayeuhkolot dan berdampak pada 303 unit rumah.
Sebagai upaya penanganan darurat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat segera menuju lokasi untuk pendataan dan koordinasi dengan berbagai pihak.
BPBD Kabupaten Bandung bersama unsur TNI, Polri dan pemerintah daerah setempat bergotong royong untuk melakukan pembersihan material bangunan.
Di samping itu BPBD Kabupaten Bandung juga memberikan bantuan logistik dan peralatan kepada warga terdampak banjir bandang.
Cuaca ekstrem yang ditandai dengan hujan deras dan dapat disertai petir juga angin kencang masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Bandung hingga akhir tahun 2023.
Hal itu berdasarkan prakiraan cuaca yang dirilis Badan Meteorologi Klimatotologi dan Geofisika (BMKG)
Menyikapi hal itu, maka BNPB mengimbau kepada masyarakat dan pemangku kebijakan di daerah setempat agar tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan.
Upaya seperti monitoring pohon dan baliho di wilayah perkotaan hingga desa, pemantauan lereng perbukitan, susur sungai.
Juga pembersihan aliran sungai, kanal, saluran drainase perkotaan, dan saluran irigasi agar dilakukan secara berkala.
Ùntuk memininalisir potensi bencana susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca dan kondisi tata ruang lingkungan.
BNPB mengimbau apabila terjadi hujan dalam durasi lebih dari satu jam, maka masyarakat yang tinggal di bantaran sungai atau di lereng gunung maupun tebing agar mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk sementara waktu.
Hal itu guna mengantisipasi potensi ancaman bencana hidrometerologi lainnya seperti banjir.
Pastikan jugq memperoleh perkembangan informasi terkait peringatan dini cuaca dari BMKG dan informasi mengenai penanggulangan bencana dari BNPB, BPBD, TNI, Polri dan lintas instansi lainnya.***