JABARRAYA.COM – BPBD Kabupaten Sumedang memberikan penjelasan soal kabar adanya gempabumi susulan yang lebih besar
Kabar yang beredar tentang adanya gempabumi susulan yang lebih besar pada pukul 23.00 WIB adalah informasi yang tidak benar.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang, Atang Sutarno menyebutkan informasi tersebut dibuat oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Baca Juga:
Konservasi Gajah di Aceh, Presiden Prabowo Subianto Sumbang Lahan Pribadi Seluas 20 Ribu Hektar
Cek Potensi Bahan Makan Bergizi Gratis, Prabowo Subianto Kunjungi Tambak Ikan Nila Salin di Karawang
Atang menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat meprediksi kapan akan terjadi gempabumi.
Oleh sebab itu, Atang meminta kepada seluruh masyarakat Sumedang dan sekitarnya agar tidak panik namun tetap waspada.
Dia juga meminta agar masyarakat hanya memperbarui informasi terkini terkait gempabumi dan potensi bencana lainnya dari instansi pemerintah seperti BMKG, BNPB, BPBD dan Badan Geologi.
“Tidak ada seorang ahlipun yang dapat memprediksi kapan terjadinya gempabumi termasuk gempa susulan.”
Baca Juga:
Pilkada Jawa Barat 2024, Pasangan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan Menang hingga di Atas 60 Persen
Warga Antusias Sapa Presiden RI Prabowo Subianto Saat Nyoblos Pilkada di Bojong Koneng, Bogor
“Kalau ada yang mengatakan bahwa nanti akan terjadi gempabumi susulan pada pukul 23.00 WIB itu adalah hoaks,” jelas Atang.
Kendati demikian, Atang tetap meminta masyarakat agar tenang dan berhati-hati dalam menyebarkan informasi termasuk selalu waspada sebagai langkah antisipatif.
Gempabumi yang terjadi di Sumedang tergolong berskala kecil sehingga kecil pula kemungkinannya untuk dapat menimbulkan dampak yang besar.
“Sumedang memang hari ini tiga kali terjadi gempa, tapi ini skala kecil. Namun kita harus tetap hati-hati dan siaga,” tandas Atang.
Baca Juga:
Prabowo Subianto dan Raja Inggris Charles III Bicarakan Terkait Kerjasama Pelestarian Lingkungan
Laporan visual yang sementara didapatkan terjadi kerusakan ringan hingga sedang di beberapa rumah dan sekolah khususnya di daerah Babakan Hurip, Sumedang.
Gempabumi M4.8 ini juga menyebabkan adanya sedikit keretakan dinding “Cisumdawu Twin Tunnel” atau Terowongan Kembar Tol Cisumdawu.
Pihak pengelola Tol Cisumdawu telah berada di lokasi untuk asesmen dan tindakan lainnya yang dianggap perlu.
Atas keretakan itu dipastikan sementara tidak mengganggu lalu lintas dan kondisi masih aman terkendali.
Di sisi lain, gempabumi ini turut menyebabkan Rumah Sakit Umum Daerah Kecamatan Sumedang Selatan mengalami kerusakan ringan di bagian langit-langit dan keretakan dinding.
Pihak Pemerintah Kabupaten Sumedang telah meminta agar seluruh pasien dan petugas RS keluar sementara dari gedung sebagai antisipasi hingga keadaan dapat dipastikan aman.
“Para pasien dan petugas dievakuasi sementara untuk jaga-jaga hingga semua dipastikan aman,” jelas Pj. Sekda Kabupaten Sumedang, Tuti Ruswati dalam keterangan singkat.***